Selasa, 11 Juli 2017

Sebar 1000 Wakaf Qur’an pada bulan Ramadhan 1438 H

Kami Toko al Quran Bandung memilki layanan jual beli al quran untuk keprluan pribadi, keperluan wakaf al quran atau pengganti yasin. Toko al Quran Bandung memilki berbgai pilihan musah al Quran wanita yang trendy dan enak di baca. Selain itu Toko al Quran Bandung juga memilki produk unggul dengan layanan custmise di sesuaikan dengan keinginan dari pemesan.

Pada Bulan ini kami memiliki Promosi setiap Pembelian al Quran atau kitab-kitab yang ada di Toko Quran Bandung kami memberikan kalender 2018 yang cantik dan bermanfaat. Apa keuntungan lainya jika belaja al Quran atau Kitab di Toko Quran Bandung ?

Keuntungan belanja di Toko Quran Bandung
1. Kualitas Produk Toko Quran Bandung Terbaik dengan quality Control Maksimal
2. Stok Toko Quran Bandung tersedia dalam jumlah banyak
3. Produk Toko Quran Bandung Diterbitkan oleh penerbitan muslim
4. Produk Toko Quran Bandung Di Cetak oleh percetakan Muslim
5. Belanja di Toko Quran BandungMemilki Nilai Sedekah Untuk Anak yatim di Pesantren Yatim al Hilal 

Alhamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah sukses mengadakan SWQ (Sebar Wakaf Qur’an) terjauh ke Pulau Alor dan Rote di NTT (Nusa Tenggara Timur) Indonesia, Yayasan Al-Hilal kembali Sebar Wakaf Qur’an ke daerah dekat dengan Pondok Yatim Al-Hilal di Cililin, yaitu disekitar Kec. Sindangkerta dan Kec. Cililin Kab. Bandung Barat, pada tanggal 14 Ramadhan 1438 Hijriyah atau bertepatan dengan 9 Juni 2017.
Ada yang luar biasa pada kegiatan SWQ Al-Hilal kali ini, yaitu menyebarkan 1000 Wakaf Qur’an dalam 1 hari, dilakukan pada bulan Ramadhan, ada acara buka puasa bersama, tabligh akbar, dihadiri oleh sekitar 30 perwakilan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) dari daerah Kec. Sindangkerta, dihadiri lebih dari 100 orang masyarakat setempat, sekitar 20 orang relawan Al-Hilal, 10 orang pengurus Al-Hilal dan anak-anak yatim. Biasanya panitia yang menyebarkan Wakaf Qur’an ke masjid-masjid, pada acara SWQ Ramadhan 1438 H perwakilan DKM dari masjid daerah Kec. Sindangkerta yang hadir berkumpul di satu masjid. Lokasi acara SWQ Ramadhan 1438 H di masjid Raudhah Assholihin Desa Puncaksari Kec. Sindangkerta Kab. Bandung Barat.
Keberangkatan pengurus Al-Hilal dan panitia SWQ menuju lokasi acara SWQ dari dua titik kumpul, yang pertama di kantor Pesantren Yatim Al-Hilal Jl. Gegerkalong Hilir nomor 155 A kota Bandung sekitar jam 7 pagi, dan yang kedua di dekat kantor gudang Penerbit Jabal di Cibiru pada pagi hari Jum’at 9 Juni 2017. Sebelum jam 10 kami sampai tempat dekat lokasi SWQ, yaitu di Pondok Yatim Al-Hilal dengan alamat RT01 RW08 Desa Rancapanggung Kec. Cililin Kab. Bandung Barat, untuk rapat koordinasi dan istirahat sebentar. Panitia SWQ shalat Jum’at di lokasi SWQ masjid Raudhah Assholihin supaya setelah shalat Jum’at bisa menyaipkan masjid untuk acara SWQ.
   
wakaf al Quran Bandung



Acara SWQ Ramadhan 1438 H dibuka sekitar jam 15:50 dengan tilawah Qur’an dari 2 anak yatim Al-Hilal bernama Riki dan Reki. Dilanjutkan sambutan dari Pembina Yayasan Al-Hilal Bapak H. Nandang, sambutan dari Kepala Desa Puncaksari Kec. Sindangkerta Bapak H. Rosyid, Wakil Ketua DKM Raudhah Assholihin Bapak Subhan, dan sambutan dari DanRamil Sindangkerta Bapak Purkon. Sekitar jam 16:30 foto simbolis serah terima Wakaf Qur’an. Dilanjutkan tabligh akbar sekitar jam 17:15 dengan penceramah ustadz Abdul Majid. Jam 17:45 acara ditutup dengan do’a bersama, dilanjutkan buka puasa bersama. Alhamdulillah, acara SWQ berjalan lancar.


Alhamdulillah, pengumpulan dana untuk kegiatan SWQ Ramadhan dari para donatur terkumpul sekitar 30 juta dalam waktu sekitar satu setengah bulan sebelum pelaksanaan, ditambah 185 mushaf Wakaf Qur’an dari Dhuha Community. Kami haturkan terima kasih sebesar-besarnya untuk para donatur SWQ. Semoga Al-Qur’an yang sudah diwakafkan, pahalanya terus mengalir hingga menjadi tabungan di akhirat kelak. Dan terima kasih untuk para relawan SWQ, semoga menjadi tabungan kebaikan dan amal. Aamiin.
Keutamaan mewakafkan Al-Qur’an disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya diantara amal shalih yang mendatangkan pahala setelah orang yang mengamalkannya meninggal dunia, yaitu: ilmu yang disebarluaskan olehnya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushaf (Al-Qur’an) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang didirikan dengan tujuan sebagai tempat bermalam (penginapan) orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil), sungai yang dialirkan guna kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya.” (HR. Ibnu Majah)
Kami akan melaksanakan kembali Sebar Wakaf Qur’an ke masjid/mushalla tahun ini. Oleh karena itu, kami mengajak Anda, Bapak/Ibu untuk berDonasi Wakaf Qur’an dengan transfer uang ke rekening bank Mandiri 13200.1565.3331 a/n Yayasan Al-Hilal Rancapanggung.
Donasi Rp 75.000 per Qur’an ukuran A5, berlaku kelipatan.
Donasi Rp 150.000 per Qur’an ukuran A4, berlaku kelipatan.
Dimohon konfirmasi setelah Transfer via sms/WA/Telpon ke +6281222202751 , atau pin BBM D9DC1EB0, atau email pengasuhanakyatim@gmail.com

Tuliskan Nama Lengkap, Alamat, Email, Jumlah dan Tanggal transfer, serta harapannya. In sya Allah kami akan mendo’akan Anda, Bapak/Ibu.

Selasa, 04 Juli 2017

Kiat Hidup Selalu Di Tolong Allah dengan 5 AT

Sering kali hidup tidak sesuai dengan harapan, bahkan sebagian orang merasa lebih banyak episode hidup yang tidak sesuai harapan daripada yang sesuai. Sementara itu banyak orang mengandalkan ikhtiar dirinya saja dalam mengatasi persoalan hidupnya. Jarang sekali yang melibatkan Allah dalam mengatasi masalah hidup. Contoh sederhana jika anak kita sakit, maka yang pertama ada dalam pikiran adalah dokter anak mana yang paling bagus, jika tidak punya uang untuk berobat dalam pikirianya siapa yang bisa di minta pinjaman uang. Jarang sekali yang langsung ingat Allah SWT dan hatinya menjerit minta Tolong kepada Allah SWT. Bukankah Allah Yang Maha Kuasa menyembuhkan semua penyakit sedangkan dokter, obat adalah hanya jalan saja.

Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini selain atas izin Allah. Bila Allah sudah berkehendak atas sesuatu maka tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya, tak ada yang bisa menghalanginya. Alam dan kejadian yang ada semua atas kehendak Allah. Bahkan sehelai daun yang jatuh ke permukaan tanah pun semua atas izin Allah SWT.

Disetiap kejadian-kejadian di dunia ini terdapat kekuasaan Allah. Dipergantian siang dan malam yang sering kita keluhkan cepatnya pergantian tersebut, terdapat kekuasaan Allah. Didalam turunnya hujan yang sering kita permasalahkan akan turunnya, terdapat kekuasaan Allah. Pun begitu dengan angin yang berhembus kencang yang sering kita cela karena dapat menyebabkan kita sakit, juga terdapat kekuasaan Allah.

"Dan pada pergantian malam dan siang, dan hujan yang diturunkan Allah dari langit, lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. (QS. Al-Jaasiyah : 5)

Nah, bagaimana kiatnya agar kita senantiasa ada dalam pertolongan Allah, inilah lima kiAT nya dengan rumus 5 AT :

1. TaubAT
2. TaAT
3. IngAT
4. TiraKAT
5. ManfaAT

Marilah kita bahas satu persatu :

1. TaubAT
Ketika ada permaslahan hidup, ketika ada yang tidak sesuai dalam harapan misalkan sakit, kehilngan uang dan barang atau apa saja yang kita anggap sebagai musibah, maka segera ingat jangan-jangan ada dosa yang kita lakukan. Dosa-dosa kita bisa menjadi mengundang masalah dalam kehidupan :

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)
Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan,
مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)
Perkataan ‘Ali –radhiyallahu ‘anhu– di sini selaras dengan firman Allah Ta’ala,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)
Para ulama salaf pun mengatakan yang serupa dengan perkataan di atas.
Ibnu Qoyyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Menurut ustadz Yusuf Mansur ada 10 Dosa Besar yang bisa jadi mengundang bala musibah dan kesulitan hidup yatiu :

1.  Syirik, menyekutukan Allah
2. Meninggalkan Shalat
3. Durhaka terhadap orang tua
4. Zina
5. Harta haram, rezeki haram
6. Minum-minuman keras, mabuk-mabukan
7. Memutuskan tali silaturahim
8. Berbuat Kebohongan, saksi palsu
9. Kikir, Pelit
10. Bergunjing

Jika kita sedang di lilit permasalahan yang tidak kunjung ada penyelesaianya, coba jujur dalam hati kita apakah kita masih melakukan dosa atau belum bertobat pernah melakukan 10 dosa besar diatas. Jika masih atau belum taubat maka segeralah taubat,sebagai mana dalam al Quran surat Nuh  ayat 10-12 :
 “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”

Bagaimana caranya bertaubat :
Bila seseorang bertaubat dari apapun bentuk riddah (keluar dari Islam) yang dilakukannya dan taubatnya itu adalah Taubat Nashuha (taubat yang sebenar- benarnya) serta telah memenuhi 5 (lima) persyaratan, maka Allah akan menerima taubatnya. Lima syarat yang dimaksud adalah:
PERTAMA
Taubatnya tersebut dilakukannya dengan ikhlas semata karena Allah. Jadi, faktor yang mendorongnya untuk bertaubat, bukanlah karena riya’, nama baik (prestise), takut kepada makhluk ataupun mengharap suatu urusan duniawi yang ingin diraihnya. Bila dia telah berbuat ikhlas dalam taubatnya kepada Allah dan faktor yang mendorongnya adalah ketaqwaan kepada-Nya, takut akan siksaanNya serta mengharap pahalaNya, maka berarti dia telah berbuat ikhlas dalam hal tersebut.
KEDUA
Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Yakni, seseorang mendapati dirinya sangat menyesal dan bersedih atas perbuatan yang telah lalu tersebut serta memandangnya sebagai perkara besar yang wajib baginya untuk melepaskan diri darinya.
KETIGA
Berhenti total dari dosa tersebut dan keinginan untuk terus melakukannya. Bila dosanya tersebut berupa tindakannya meninggalkan hal yang wajib, maka setelah taubat dia harus melakukannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk membayarnya. Dan jika dosanya tersebut berupa tindakannya melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia harus cepat berhenti total dan menjauhinya. Termasuk juga, bila dosa yang dilakukan terkait dengan makhluk, maka dia harus memberikan hak-hak mereka tersebut atau meminta dihalalkan darinya.
KEEMPAT
Bertekad untuk tidak lagi mengulanginya di masa yang akan datang. Yakni, di dalam hatinya harus tertanam tekad yang bulat untuk tidak lagi mengulangi perbuatan maksiat yang dia telah bertaubat darinya.
KELIMA
Taubat tersebut hendaklah terjadi pada waktu yang diperkenankan. Jika terjadi setelah lewat waktu yang diperkenankan tersebut, maka ia tidak diterima. Lewatnya waktu yang diperkenankan tersebut dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat khusus. Waktu yang bersifat umum adalah saat matahari terbit dari arah terbenamnya. Maka, bertaubat setelah matahari terbit dari arah terbenamnya tidak dapat diterima.

Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Artinya : (Atau) kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. ” [Al-An'am:158].
Sedangkan waktu yang bersifat khusus adalah saat ajal menjelang. Maka, bila ajal telah menjelang, maka tidak ada gunanya lagi bertaubat. Hal ini berdasarkan firman Allah. “Artinya : Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang’, Dan tidak (pula diterima taubat) orang- orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. “[An-Nisa':18].

bersambung.......



Sumber : https://rumaysho.com/302-musibah-datang-karena-maksiat-dan-dosa.html



Minggu, 02 April 2017

Tamu Yang Di Rindukan





Oleh  
Iwan Setiawan

Jika ada tamu yang akan datang kerumah kita maka biasanya secara umum ada tiga sikap tuan rumah, apa saja sikap tuan rumah :
Sikap Pertama  : Tuan Rumah Yang Segan kedatangan tamu,
  • Sikap ketika mendengar kabar tamu akan datang : merasa terganggu dan segan menerima tamu tersebut, bahkan merasa terganggu dengan rencana kedatangan tamu tersebut, di hatinya berharap semoga tamu tersebut tidak jadi datang.
  • Sikap Ketika tamu datang : maka tuan rumah ogah-ogahan menerima tamu, dalam hatinya tidak nyaman adanya tamu tersebut tentuna berimbas kepada raut wajah dan senyumannya sangat jarang bahkan masam di depan tamunya. Tidak ada sambutan istimewa yang di berikan bahkan tidak ada jamuan sama sekali. Di hatinya ingin sekali tamu tersebut segera pergi meninggalakan rumahnya, terasa lama sekali adanya tamu di rumahnya.
  • Sikap ketika tamu tersebut pamit meninggalkan hatinya gembira dan merasa lepas dari beban.

Sikap Kedua  : Tuan Rumah Yang cuek atau netral kedatangan tamu,
  • Sikap ketika mendengar kabar tamu akan datang : biasa saja, cuek bebek, dan di dalam hatinya berkata tamu tersebut mau datang boleh tidak datangpun tidak apa-apa. Hatinya tidak merasa terganggu dengan datangnya tamu tapi juga tidak ingin juga, biasa saja. Cuek dan tidak peduali dengan berita kedatangan tamu tersebut
  • Sikap Ketika tamu datang :  Sambutannya biasa saja, ada hidangan hanya air putih, persiapan penerimaannya juga sekedarnya tidak istimewa. Hatinya netral dengan kedatangan tamu tersebut antara senang dan tidak. Ketika tamunya sebentar masih bisa nyaman tetap ketika tamunya agak lama mulai ada perasaan kurang nyaman.

  • Sikap ketika tamu tersebut pamit meninggalkan rumahnya juga biasa saja, agak senang karena sudah pergi dan tidak ada kesan khusus di hatinya.

Sikap Ketiga  : Tuan Rumah Yang Bahagia  kedatangan tamu,
  • Sikap ketika mendengar kabar tamu akan datang : merasa bahagia hatinya mendengar kabar akan kedangan tamu tersebut, ingin cepat-cepat bertemu dengan tamu tersebut. Imbas dari sikap tersebut mempersiapkan  sungguh-sungguh kedatangan tamu teresebut,baik rumahnya maupun jamuan dipersiapkan dengan jamuan yang terbaik. Hari demi hari hatinya sangat berharap pertemuan dengan tamu segera terlaksana. Bahagia tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata....
  • Sikap Ketika tamu datang :  Perasaan bahagia ketika tamu datang, di depan pintu menunggu, tamu masih di jalan sudah di telepon sudah dimana? Sangat khawatir jika tamunya tidak jadi datang. Ketika tamunya sudah datang kebahagianya bertambah. Dengan wajah ceria dan penuh senyum di sambut tamunya. Merasa sebagai anugerah yang sangat besar dengan kedatangan tamunya, di hidangkan berbagai jamuan dan serius sekali melayanai dan menemani tamu di rumahnya. Seakan-akan seluruh waktu dan hartanya di curhakan agar tamunya senang. Waktupun terasa singkat karena begitu menikmati kebersamaan dengan tamunya.  
  • Sikap ketika tamu tersebut pamit meninggalkan hatinya sedih karena kebersamaan dengan tamunya akan segera berakhir. Begitu bekesan dan penuh kenangan kebersamaan selama tamu itu ada di rumahnya. Hatinya berharap tamunya berkenan datang lagi.

Demikian juga dengan sikap kita terhadap bulan Ramadhan, tergantung hati kita, jika hati kita tidak merindukan kedatangan Ramadhan maka kita akan biasa-biasa saja menyambut bulan Ramadhan bahkan merasa enggan, tetapi jika hati kita rindu maka tentunya akan bahagia dan menunggu-nunggu kedatangan bulan Ramadhan.
Jika kita ambil hikmah dari sikap tuan rumah kepada tamunya, maka sikap ummat Islam jiga bisa di bagi kedalam 3 bagian :
  1. Enggan dan Terbebani dengan datangnya Ramadhan
    1. Bulan ramdhan adalah beban bagi hidupnya, dengan ramadhan dirinya harus puasa dan tidak bebas lagi makan minum di siang hari
    2. Tidak menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, banyak ummat Islam dan sehat tetapi tidak menjalankan syaum Ramadhan apalagi ibadah-ibadah sunah Ramadhan
    3. Ingin cepat-cepat berlalu dari  bulan Ramdhan dam bahagia jika Ramadhan sudah pergi
    4. Bahkan merasa susah karena bulan Ramdhan
  2. Cuek dan biasa saja dengan datangnya Ramadhan
    1. Hatinya biasa saja dengan kedatangan bulan Ramadhan tidak merasa senang tapi juga tidak merasa terganggu
    2. Jikapun menjalankan Ibadah Syaum sekedarnya dan tanpa menambah dengan ibadah-ibadah lainya
    3. Bulan Ramadhan terasa sama saja dengan bulan lainya tidak ada yang Istimewa
    4. Jika ada gangguan dan tantangan di bulan puasa lebih cepat menyerah dan tidak sempurna menjalankan puasa
    5. Ketika bulan Ramdhan pergi hatinya biasa saja cuek dan dingin....
  3. Rindu, Bahagia dan bersyukur  dengan datangnya Ramadhan
    1. Hatinya Rindu dan bahagia dengan datangnya bulan Ramdhan, di buktikan dengan persiapan yang baik menyambut bulan Ramadhan. Persiapan berupa persiapan fisik maupun bhatin agar maksimal menyambut Ramadhan
    2. Selama Ramadhan begitu serius mengisi bulan Ramdhan dengan menyempurnakan Ibadah, baik yang wajib, sholat wajib dan sunah, sedekah, sholat malam, dan ibadah-ibadah lainnya..
    3. Hari-hari selama bulan Ramadhan dinikmatinya bahkan waktupun terasa begitu sebentar saking nikmatnya
    4. Ketika bulan Ramdhan pergi ada rasa sangat sedih di hatinya. Derai air matapun mengiringi kepergian bulan Ramdhan. Seakan-akan menginginkan Ramdhan sepanjang bulan.
Demikianlah golongan muslimin menyikapi bulan Ramdhan, semoga kita termasuk yang Rindu dan Bahagia dengan datangnya bulan Ramdhan.  Bagaimana agar kita mendapatkan hati kita Rindu dan bahagai menjelang Ramadhan, berikut ini ada beberapa kiat nya
1.      Berdoa agar di pertemukan dengan bulan Ramadhan 
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
2.      Bersyukur dengan datangnya bulan Ramdhan
3.      Mencari Ilmu tentang keutamaan bulan Ramdhan dan mengetahui hikmah-hikmah amalan bulan Ramdhan
4.      Bertekad menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai Ramdhan terbaik dari Ramadhan-Ramdhan sebelumnya
5.      Selalu camkan dalam hati kita, siapa tahu Ramdhan tahun ini adalah Ramdhan terakhir kita
Semoga bermanfaat dan Allah sampaikan Umur kita merasakan jamuan bulan Ramdhan dan Allah berikan kekuatan dalam mengisi bulan Ramdhan dengan Amal Sholeh terbaik dan ikhlas hanya untuk Allah...

Wallahualam