Senin, 25 April 2016

Berbicara Dari Rasa Hati


oleh Iwan Setiawan

Seringkali kita mendengar pembicara, penceramah atau pendakwah menyampaikan materi yang sama, tetapi di rasakan di hati kita berbeda. Ada yang sampainya hanya ke akal saja, hasilnya adalah paham. Ada pembicaraan yang menyentuh dan menggugah hati, hasilnya tekad untuk mengamalkan. Jika kita ingin pembicaraan kita sampai kepada pendengar ada beberapa tipsnya :

1. Hati Tidak Bisa Di Sentuh Dengan Hati
 Hati hanya bisa disentuh oleh hati yang bersih, Rasulullah saw setiap perkataannya dan seluruh      sikapnya lahir dari ketulusan, sehingga terpaut makna dan berbekas di hati para sahabat. Seperti sedang menyanyi maka berbicara juga harus penuh penghayatan. Jika kita sedang mengajak semangat maka hati kita juga harus membara penuh semangat sehingga menular semangatnya kepada hadirin. Bahkan rasa tersebut sudah terasa sebelum kita berbicara.

2. Amalkan Apa Yang Kita Bicarakan
Kekuatan dari berbicara adalah mengamalkan apa yang dibicarakan. Ada dua tipe pembicara yaitu pembicara yang having, hanya membicarakan apa yang di ketahui, menarik memang tetapi tidak samapai menyentuh kepada rasa hati, mengapa? karena pembicaranya sendiri belum merasakan hal yang dibicrakan. Merasakan apa yang akan di bicarakan adalah dengan melaksanakan terlebih dahulu. Misalnya membicarakan nikmatnya sholat di Masjidl Haram menghadap kabah langsung, hanya akan sampai ketingat rasa hati jika pembicaranya pernah melaksanan sholat di Masjidl Haram. Bahkan takutlah kita jika menjadi orang yang di ancam oleh Allah dalam al-Quran Surat As-shaff ayat 2-3 : Kemurkaan Allah : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)

3. Rendahkan Hati Kita di Hadapan Pendengar
Hati yang Sombong dan tinggi, tidak mungkin bisa merasakan apa yang menjadi perasaan peserta tentang tema pembicaraan yang di sampaikan. Sehingga perasaan empati tersebut tidak samapai menjadikan pembicaraanya tulus dan dari hati. Boleh jadi dihadapan Allah para pendengar, santri, jamaah lebih mulia di hadapan Allah. Kita hanya sedang di uji berbicara di hadapan mereka. Hati yang bersih dan rendah hati akan mengeluarkan untaian kata yang sejuk dan menyentuh hati.

4.Niat Berbicara Hanya Mencari Ridlo Allah
Kesalahan niat akan menyebabkan "kering"nya rasa dalam pembicaraan kita. Oleh karena itu lusursakan lah niat kita hanya mencari Ridlo Allah dalam berbicara. Jika Allah Ridlo kepada apa yang kita lakukan, kepada apa yang kita bicarakan maka Allah akan membimbing lisan kita dan menolong kita agar apa yang kita bicarakan sampai kepada rasa hati pendengar. jangan ingin kelihatan lebih di hadapan peserta, berbicara apa adanya, apa yang kita tahu makan kita sampaikan dan apa yang kita tidak tahu juga sampaikan dengan jujur memang kita tidak tahu. Tidak akan jatuh kemuliaan kita dengan berkata juujur.
Seringkali niat ingin di puji, ingin kelihatan pintar menjadikan kita berlebihan dan over estimate, percaya diri yang berlebihan dalam berbicara dan Allah menutupkan hijab kepda rasa hati pendengar, hasilnya adalah pembicaran kita "KERING". Kondisi lainya adalah kita menjadi minder, under estimate dan merasa malu jika ketika berbicara kelihatan bodoh, kurang bagus materinya dan sebagainya, ini juga penyakit hati karena menuhankan materi dan pujian. Tampi apa adanya dan niatkan karena Allah insya Allah kita tidak akan malu dan gugup.

5. Berdoa Agar Allah Menuntun Hati dan Lisan Kita
Tidak ada perkara apapun akan terjadi kecuali Allah yang meWUJUDKAN, laa Maujud Ilallah. Bukakan Allah yang Maha Membolak Balikan hati manusia. Tidak ada hati yang lembut jika tidak di tolong Allah maka hidayah tidak akan sampai, sebaliknya Sekeras apapun hati pendengar jika Allah yang melembutkan maka lembutlah hati tersebut. Demikian Allah yang memilki nama yang indah Yaa Latiif.  Berdoa kepada Allah bukti penyerahan diri, ketawakallan yang bulat hanya Allah lah tempat meminta, demikian juga dalam berbicara minta tolonglah kepada Allah,

Demikin 5 Kiat Berbicara Agar Bisa menyentuh Hati, Sebaiknya luruskan kembali apa yang akan kita cari dari pembicaraan kita. Jika mencari Ridlo Allah insya Allah akan mudah menyentuh hati tetapi jika ingin kelihatan pintar, di puji sebagai pembicara yang hebat maka itulah awal masalah yang terjadi mengapa Pembicaraan kita tidak samapai ke RASA HATI pendengar,,,,Wallahu Alam

al quran wakaf bandung, alamat badan wakaf al quran, cara wakaf al quran, program wakaf al quran, Wakaf Al Quran, Toko Quran bandung, Toko al Quran Bandung, Grosir al Quran Bandung, Percetakan al Quran Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar