Senin, 25 April 2016

RAMADHAN MOMENTUM PERUBAHAN DIRI




Sudah berapa kali kita mendapatkan jamuan Allah berupa bulan Ramadhan yang agung, tetapi ternyata tidak berpengruh dalam kehidupan kita. Seringkali kita berdoa kepada Allah SWT agar bisa diberikan umur dan kesempatan di ibadah di bulan Ramadhan. Tetapi ternyata setelah Ramdahan hadir menemui kita, Ramadan kita sia-saiakan, sebulan lamanya berlalu tanpa arti, tanpa perubahan berarti
Kita sebenarnya bisa berubah ke arah yang lebih baik, dan Ramadhan adalah salah satu buktinya,. Inilah, bulan suci Ramadhan yang merupakan momentum kita untuk melakukan perubahan. Rasakanlah dan renungkanlah banyak sekali perubahan yang bisa kita lakukan pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya. Sebelumnya kita susah sekali shola malam tetapi di bulan Ramadhan hampir setiap malam  kita shalat malam. Kita bisa bangun sahur untuk makan padahaal di luar bulan Ramadhan sangatlah susah. Contoh lainya  selama bulan Ramadhan kita biasa puasa setiap hari. Infaq yang lebih banyak. Tilawah lebih rajin. Dan berbagai ibadah lainnya.
Ramadhan adalah bulan istimewa bahkan paling istimewa, karena Allah Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkhususkannya dengan beragam keistimewaan dan bermacam kelebihan yang tidak terdapat di bulan-bulan yang lain. Dan karenanya, Ramadhan merupakan salah satu momentum paling istimewa dan paling kondusif bagi kaum muslimin, secara individual maupun komunal, untuk melakukan upaya-upaya penempaan, perbaikan dan perubahan diri serta kehidupan dalam rangka mencapai tingkat keimanan, ketaqwaan dan keshalehan yang lebih tinggi, dan untuk menggapai derajat kepribadian mukmin-mukmin sejati yang diidam-idamkan. Dan untuk itu, maka berbagai faktor pendukungpun disediakan dan diberikan dalam bulan yang mulia dan penuh berkah tersebut, disamping faktor-faktor penghalang juga dijauhkan dan dihilangkan.
Maka beruntung dan berbahagialah orang yang mampu dan mau mengoptimalkan pemanfaatan momentum istimewa ini, sehingga pasca Ramadhan iapun seperti terlahir kembali – dengan izin dan taufiq Allah – menjadi sosok pribadi mukmin baru yang serba istimewa pula. Dan sebaliknya, merugilah – dunia akherat – orang yang mengabaikan dan menyia-nyiakannya, sehingga Ramadhan demi Ramadhan lewat dan berlalu begitu saja, tanpa meninggalkan perubahan apapun dalam diri pribadi dan kehidupannya.

Perubahan Apa yang kita  dapatkan Dari Ramadhan
Sudah kita pahami bersama bahwa Ramadhan menawarkan begitu banyak keutamaan dan kemuliaan. Tetapi ada peringatan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang hendaknya kita renungkan baik-baik. Rasulullah bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya melainkan hanya rasa lapar dan dahaga.” (HR Ath-Thabrani).
Ramadhan menawarkan momentum perubahan yang fundamental bagi pribadi seorang mukmin maupun kehidupan umat Islam secara keseluruhan. Peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah umat Islam terjadi di bulan Ramadhan.
Perang Badar, pembebasan Makkah (Fatkhul Makkah), sebagian peristiwa pada Perang Tabuk, pembebasan Andalusia (Spanyol) oleh Thariq bin Ziyad, dan sebagainya, termasuk proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan ini orang beriman diharuskan meninggalkan makan, minum, melakukan hubungan seksual, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Diperintahkan kepada kita untuk menjaga mata, telinga, lisan, tangan, kaki, pikiran dan hati kita dari segala kemaksiatan.
Diperintahkan kepada kita untuk memperbanyak ibadah sunnah di samping tetap memperbaiki ibadah-ibadah wajib. Kalau itu semua kita lakukan dengan benar tentu akan ada perubahan besar dalam hidup kita. Untuk itu mari kita renungkan kembali apa sesungguhnya esensi Ramadhan itu bagi kehidupan kita.
Minimal Ada tiga perubahan yang harus kita usahakan selama Ramadhan :
1.      Perubahan Hati Kita Menjadi Bersih
Puasa di bulan Ramdahan tidak hanya menahan makan dan minum juga tidak berhubungan suami istri di siang hari. Sesungguhnya jauh dari itu jika kita ingin pahala Ramadhan sempurna kita juga harus menjaga hati kita, menjaga mata kita, menjaga lisan kita. Perbuatan-perbuatan yang menghilangkan pahala puasa kita adalah bersumber dari tidak terjaganya hati kita. Segala sesuatu yang lahir dari panca indra adalah hasil dari tekad yang ada ada di dalam hati. Jika puasa kita baik dan benar sesuai contoh Rasulullah SAW maka akan menjadikan pendidikan yang baik bagi hati kita. Oleh karena itu tidak mungkin yang puasanya baik marah-marah tidak jelas atau bersikap emosional. Jika puasanya baik maka akan berkata dan berprilaku jujur, jika puasanya baik maka akan menjaga lisan dari ghibah, dari bohong dan lain sebagainya.
Artinya jika puasa kita ingin menjadikan perubahan dari hati kita maka berlatihlan menjaga hati selama puasa, sehingga akan berperngaruh kepada perubahan perilaku dalam diri kita. Sehingga akhirnya kita akan berubah ke arah lebih baik. Pasca Ramdhan kita menjadi manusai yang lebih bersih hati, insya Allah.
2.      Perubahan Iman lebih Kuat
Sesungguhnya puasa adalah satu ibadah yang hubunganya langsung dengan Allah. Bahkan Allah yang akan langsung memberikan pahalanya. Ibadah yang sangat pribadi, karena hanya dirinya dengan Allah Swt yang tahu kita puasa atau tidak, bahkan seberapa kuat kita mengendalikan diri dan menjaga agar pahala puasa kita tidak habis. Tidak ada yang tahu seroang pun….
Mungkin, setiap orang mampu membohongi orang lain dengan mengatakan dirinya puasa, tapi dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri dan Allah. Apakah dia berpuasa ataukah tidak berpuasa? Kalau dilihat dari kesehariannya dia tidak makan dan tidak minum layaknya orang yang berpuasa ketika berada ditengah-tengah orang banyak. Namun, kita tidak bisa mengatahui pada saat dia berada dalam kesendirian. Apakah dia tetap tidak makan dan tidak minum? Pada saat dia berada di rumahnya ataupun pada saat di kamar tanpa ada orang yang melihat. Kewajiban kita hanya bisa berprasangka baik kepada sesama muslim. Yakinlah dia sedang berpuasa pada hari ini.
Inilah yang membuktikan bahwa puasa adalah rahasia antara hamba dan Tuhannya. Balasannya pun langsung diberikan oleh Allah. Tak ada satupun manusia yang mengetahui berapa nilai pahala puasa yang dia kerjakan. Tak ada satupun ayat yang menuangkan tentang nilai puasa sebab puasa nilai pahalanya dibalas langsung oleh Allah.
Dalam sebuah hadist Qudsi diterangkan dengan jelas tentang balasan bagi orang yang berpuasa,
Allah berfirman: “Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…” (Muttafaq ‘Alaih)
Hal inilah yang menjadi momentum di bulan Ramadhan untuk memperkuat keimanan dan keyakinan kita kepada Allah. Kita merasa di tatap, kita merasa di dengar oleh Allah. Kita merasa dekat dengan Allah saat puasa, karena kita yakin Allah Maha tahu setiap perbuatan kita, bahkan bisikan hati yang terdalam sekalipun Allah mengetahuinya.
Jika kita puasanya baik maka pasca Ramadhan keimanan kita akan lebih kuat. Kita beribadah dan beramal semata-mata hanya untuk Allah, kita puas dan merasa cukup hanya di nilai dan di pandang Allah. Kita singkirkna sifat ingin di lihat di puji, merasa sedih jika tidak ada memuji ibadah dan kebaikan kita, merasa marah jika ada yang mencaci kebaikan kita,. Ramadahan bagaikan berkata kepada kita, sebulan penuh kita berlatih dekat dengan Allah, merasa takut hanya kepada Allah..maka  11 bulan berikutnya iman kita akan lebih kuat, keyakinan kita kepada Allah akan lebih kuat…   

3.      Perubahan Amal
Bulan Ramdhan seakan-akan semua orang sedang senang beramal dan beribadah. Lihatlah masjid penuh walaupun di awala Ramdhan saja. Setiap hari di bulan Ramdhan banyak yang mengadakan kegiatan amal, buka puasa bersama, ceramah keagamaan lebih intens, sedekah dan infaq lebih ramai dari bulan biasanya. Tetapi sangat di sayangkan jika ternyata setelah Ramadhan kita kembali awal, malas melakukan amal, malas melakukan ibadah dan tidak termotivasi dalam kebaikan.
Mungkin saja kita selama Ramadhan tidak memaknai hikmah dan makna dari setiap amalan ibadah kita, mungkin saja kita hanya terpengaruh oleh orang lain atau mungkin kita hanya ingin terlihat meramaikan Ramadhan. Oleh karena itu jadikan Ramadhan tahun ini sebagai bulan Latihan kita dalam beramal dan beribadah dengan memahami ilmunya dan memaknai hakikat ibadah tersebuta agar mucul kecintaan dan motivasi lebih dalam dalam mengamalkanya.

Sehingga pasca bulan Ramdahan amalan kita, ibadah kita tetap istiqmah, bahkan lebih lagi, jangan sampai habis ramadhan amalan kita juga habis semuanya..walahualam…



al quran wakaf bandung, alamat badan wakaf al quran, cara wakaf al quran, program wakaf al quran, Wakaf Al Quran, Toko Quran bandung, Toko al Quran Bandung, Grosir al Quran Bandung, Percetakan al Quran Bandung

2 komentar: